Selasa, 25 Oktober 2016

Syafaat dari Teman di Hari Kiamat

❤� *BERTEMAN DENGAN MUKMIN YANG BAIK, MENJADI SYAFAAT  DI  HARI KIAMAT.* ❤

Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, dalam hadis yang panjang, Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda tentang syafaat di hari kiamat,

حتى إذا خلص المؤمنون من النار، فوالذي نفسي بيده، ما منكم من أحد بأشد مناشدة لله في استقصاء الحق من المؤمنين لله يوم القيامة لإخوانهم الذين في النار، يقولون: ربنا كانوا يصومون معنا ويصلون ويحجون، فيقال لهم: أخرجوا من عرفتم، فتحرم صورهم على النار، فيخرجون خلقا كثيرا قد أخذت النار إلى نصف ساقيه، وإلى ركبتيه، ثم يقولون: ربنا ما بقي فيها أحد ممن أمرتنا به، فيقول: ارجعوا فمن وجدتم في قلبه مثقال دينار من خير فأخرجوه، فيخرجون خلقا كثيرا، ثم يقولون: ربنا لم نذر فيها أحدا ممن أمرتنا…

*_"Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji._*

*_Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka._*

*_Para mukminin inipun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya._*

*_Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”_*

*_Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”_*

*_Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…”_* (HR. Muslim no. 183).

Memahami hadis ini, Imam Hasan al-Bashri _Rahimahullah_ menasehatkan,

استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة

*_”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.”_*

Imam Ibnul Jauzi _Rahimahullah_ menasehatkan kepada teman-temannya,

إن لم تجدوني في الجنة بينكم فاسألوا عني وقولوا : يا ربنا عبدك فلان كان يذكرنا بك

*_”Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan: ’Wahai Tuhan kami, hambaMu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau.”_*

Kemudian beliau menangis.

👀 *LIHATLAH SEJENAK HUBUNGAN PERTEMANAN KALIAN*. 👥

```Saudaraku, Renungilah sejenak pesan ini… ```

```Apakah engkau memiliki banyak sahabat..?

Banyak pertemanan..?

Berapakah jumlah yang engkau miliki..? 
5 orang..?
20 orang..?
30 orang..?
Atau 100 orang..?
Atau bahkan hingga lebih 1000 orang..?```


```Saudaraku sebanyak apapun teman yang engkau miliki, atau yang engkau akrab dengan mereka, tetapi``` *JIKA* : 

🔴 *Tidak ada satupun yang mengajakmu dalam kebaikan.*

🔴 *Tidak satupun yang mengajakmu serta mengingatkanmu "hijrah" kearah yang lebih baik.*

🔴 *Tidak satupun yang mengajakmu mengenal sunnah-sunnah Nabi shalallahu alaihi wasallam yang disampaikan dalam riwayat hadits-hadits shohihnya*.

🔴 *Tidak satupun yang mengajakmu berangkat ke kajian untuk menuntut ilmu agama.*

🔴 *Tidak satupun mengingatkanmu untuk menunaikan sholat.*

🔴 *Bahkan tidak satupun yang mengajakmu ingat kepada Allah.*



📌 ```Jika benar demikian, ketahuilah wahai saudaraku bahwa persahabatan kalian sebenarnya dalam kondisi yang tidak baik, meskipun kalian memandangnya baik (baik itu dengan alasan hobi, kesenangan dan lainnya), karena persahabatan tersebut hakikatnya hanya akan menjadikan permusuhan bagi kalian di hari kiamat!```
 
🍃 Allah berfirman :

اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَئِذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ

_"Teman-teman karib pada hari itu (kiamat) nanti saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa."_ (Qs. Az-Zukhruf 67)

👤 ```Ibnu Katsir rahimahullah berkata : 
"Bahwa setiap persahabatan yang dilandasi cinta karena selain Allah, maka pada hari kiamat nanti akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan. Kecuali persahabatannya dilandasi cinta karena Allah, inilah yang kekal selamanya." (Tafsir Ibnu Katsir)```


```Maka jika hubungan persahabatan yang tidak didasari oleh niat cinta karena Allah, dimana didalamnya tidak ada saling menasehati karna Allah, tidak ada saling mengajak hijrah kembali dijalan Allah.. maka kelak pada hari kiamat nanti hal itu hanya akan kembali dalam keadaan saling bermusuhan.
Karena yang hanya akan kekal sampai hari kiamat kelak adalah persahabatan yang dimana isinya saling menasehati, saling mengingatkan dalam ketakwaan dan saling mengajak kembali ke jalan Allah. Dan itulah persahabatan yang tidak pernah akan ada kerugian didalamnya..```

🍃 Allah berfirman :

وَالْعَصْرِ (١) اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ (٢) اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ(٣)

_"(1) Demi masa. (2) Sungguh, manusia berada dalam kerugian, (3) KECUALI orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."_ (Qs. Al-'Asr 1-3)


🍃 Saudaraku, mari segera kita perbaiki lingkungan pertemanan kita, carilah lingkungan yang baik (yang sholih dan sholihah).. 
✔️ Yang selalu mengingatkanmu dan saling menasihati dijalan Allah..
✔️ Yang berani menegurmu jika engkau salah..
✔️ Yang berani mengajakmu untuk menuntut ilmu agama..
✔️ Yang berani 'nge-tag' berisi postingan-postingan yang bermanfaat bagi agamamu..
✔️ Bahkan yang berani share tentang peringatan-peringatan yang berisi kebaikan untuk mengajakmu kembali kejalanNya..
✔️ Dan yang tidak bosan menegurmu agar senantiasa memperbaiki diri agar lebih baik..

*_Persahabatan yang sedikit tetapi peduli akan akhiratmu itu amat jauh lebih baik dibandingkan persahabatan yang banyak jumlahnya tetapi tidak ada yang mempedulikan akhiratmu_*.


👤 ```Imam Syafi'i berkata :
“Jika engkau punya teman (yang selalu membantumu dalam ketaatan kepada Allah) maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau melepaskannya. Karena mencari 'teman baik' itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali.”```

Ingatlah saudaraku..!
*"Biasakanlah mengikuti hal yang benar (dalam mensikapi), bukan membenarkan apa yang biasa dilakukan."*

_______________________________

✍ Abdullah bin Suyitno (عبدالله بن صيتن)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar