Selasa, 17 Maret 2015

Bersyukur


3 Jurus Agar Tidak Dibenci Allah
By Muhammad Sholih
Sedekah Quran untuk orang tua
Aku mempunyai mobil Lamborghini Aventador berwarna emas, hebat kan?

Aku dong. Aku punya Chevrolet Camaro Bumblebee berwarna kuning. Mobil yang mirip dengan mobil dalam film Transformers. Harganya Rp1,9 miliar. Camaro SS ku bermodalkan mesin V8 dengan kapasitas mesin 6,2 liter. Hebat kan?

Aku mempunyai tiga apartemen di bilangan Sudirman, keren kan?

Aku…aku punya rumah mewah di Pondok Indah, tetanggaku banyak artis. Kayak Ahmad Dhani.

Begitulah ucapan-ucapan dari orang yang merasa memiliki segala. Hasil dari jerih payah sendiri. Sahabat, jangan menganggap semua itu milik kita dan hasil jerih payah kita sendiri. Allah paling tidak suka manusia yang sombong seperti ini. Mungkin inilah salah satu sebab Anda sedang ditimpa kemalangan saat ini. Bertubi-tubi, silih berganti.

Di saat seperti inilah Anda harus introspeksi diri. Apakah Anda telah bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh-Nya? Apakah Anda sudah lalai dari kewajiban-kewajiban Anda sebagai seorang muslim? Apakah Anda sudah begitu lupa diri?

“Saya akui memang kadang-kadang saya lalai kalau sedang berada di atas, kadang-kadang saya lupa kalau diri ini sedang bahagia, sampai kadang-kadang banyak kewajiban saya sebagai muslim telah saya tinggalkan. Maafkan saya yang lalai ini, ya Allah”

Alhamdullilah…berterimakasihlah kepada Allah yang telah menunjuki Anda rahmat ini. Tahu tidak? Jika Anda di dalam hati mengucapkan kalimat di atas, insyaallah, Allah akan mengampuni Anda dan memberi pahala yang besar sekali.

Lalu sekarang, bagaimana caranya kita bersyukur? Anda bisa melakukannya dengan bermacam-macam cara:

Berterima Kasih Langsung
Perwujudan rasa syukur yang paling sederhana adalah beterima kasih langsung kepada Allah Yang Maha Pemurah. Ucapkanlah Alhamdulillah atau sujud syukur setiap kali Anda mengalami kebahagiaan atau kesenangan.

Tingkatkan Takwa
Bersyukur juga bisa dilakukan dengan cara ibadah dan takwa, yaitu melakukan segala yang diperintahkan kepada Anda (seperti shalat, puasa, dan sebagainya) dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Bersedekah
Berikanlah kelebihan kebahagiaan yang Anda miliki kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Sesungguhnya semua rezeki yang diberikan kepada kita hanyalah titipan dari-Nya.

Yang kedua, Allah ingin menguji ketaatan hambaNya. Allah ingin menguji bagaimana kita bisa “survive under pressure” atau bagaimana kita bisa selamat dalam tekanan yang begitu berat. Seperti dikatakan di atas, musibah paling berat dirasakan apabila kita sedang dalam kondisi bahagia. Nah, mungkin di sinilah Allah ingin melihat bagaimana sikap kita jika diberi ujian.

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah ujian (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At Taghaabun : 15)

Dalam setiap ujian, tentunya Anda ingin lulus bukan? Apalagi jika lulusnya dengan nilai yang baik, siapa yang tidak ingin begitu? Maka dari itu, anggaplah semua ini adalah “ujian mendadak” yang memang sudah disiapkan oleh Allah kepada kita. jika kita sebelumnya sudah belajar untuk menghadapi ujian mendadak itu, tentulah hati kita tidak akan kaget bila tiba-tiba nanti Allah menguji kita.

Baik, sekarang ujiannya sudah diberikan, dan saya sedang menjalaninya. Tapi masalahnya saya belum belajar sehingga sekarang saat ditimpa musibah saya kaget sehingga saya tidak bisa mengatasinya dengan baik, rasanya berat sekali, dan saya seakan-akan tidak bisa berbuat apa-apa.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekuarangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun’ (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya jualah kami kembali.) mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S Al Baqarah: 155-157)

Memang kita akui, sangat berat menjalani suatu ujian yang ditimpakan saat kita sedang bahagia. Itu butuh waktu, tidak bisa hilang begitu saja. Iman Anda perlu ditambah, sikap Anda perlu diperbaiki, Anda perlu dukungan banyak dari mana saja.  Wallahua’lam (pm)


Bersyukur


3 Jurus Agar Tidak Dibenci Allah
By Muhammad Sholih
Sedekah Quran untuk orang tua
Aku mempunyai mobil Lamborghini Aventador berwarna emas, hebat kan?

Aku dong. Aku punya Chevrolet Camaro Bumblebee berwarna kuning. Mobil yang mirip dengan mobil dalam film Transformers. Harganya Rp1,9 miliar. Camaro SS ku bermodalkan mesin V8 dengan kapasitas mesin 6,2 liter. Hebat kan?

Aku mempunyai tiga apartemen di bilangan Sudirman, keren kan?

Aku…aku punya rumah mewah di Pondok Indah, tetanggaku banyak artis. Kayak Ahmad Dhani.

Begitulah ucapan-ucapan dari orang yang merasa memiliki segala. Hasil dari jerih payah sendiri. Sahabat, jangan menganggap semua itu milik kita dan hasil jerih payah kita sendiri. Allah paling tidak suka manusia yang sombong seperti ini. Mungkin inilah salah satu sebab Anda sedang ditimpa kemalangan saat ini. Bertubi-tubi, silih berganti.

Di saat seperti inilah Anda harus introspeksi diri. Apakah Anda telah bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh-Nya? Apakah Anda sudah lalai dari kewajiban-kewajiban Anda sebagai seorang muslim? Apakah Anda sudah begitu lupa diri?

“Saya akui memang kadang-kadang saya lalai kalau sedang berada di atas, kadang-kadang saya lupa kalau diri ini sedang bahagia, sampai kadang-kadang banyak kewajiban saya sebagai muslim telah saya tinggalkan. Maafkan saya yang lalai ini, ya Allah”

Alhamdullilah…berterimakasihlah kepada Allah yang telah menunjuki Anda rahmat ini. Tahu tidak? Jika Anda di dalam hati mengucapkan kalimat di atas, insyaallah, Allah akan mengampuni Anda dan memberi pahala yang besar sekali.

Lalu sekarang, bagaimana caranya kita bersyukur? Anda bisa melakukannya dengan bermacam-macam cara:

Berterima Kasih Langsung
Perwujudan rasa syukur yang paling sederhana adalah beterima kasih langsung kepada Allah Yang Maha Pemurah. Ucapkanlah Alhamdulillah atau sujud syukur setiap kali Anda mengalami kebahagiaan atau kesenangan.

Tingkatkan Takwa
Bersyukur juga bisa dilakukan dengan cara ibadah dan takwa, yaitu melakukan segala yang diperintahkan kepada Anda (seperti shalat, puasa, dan sebagainya) dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Bersedekah
Berikanlah kelebihan kebahagiaan yang Anda miliki kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Sesungguhnya semua rezeki yang diberikan kepada kita hanyalah titipan dari-Nya.

Yang kedua, Allah ingin menguji ketaatan hambaNya. Allah ingin menguji bagaimana kita bisa “survive under pressure” atau bagaimana kita bisa selamat dalam tekanan yang begitu berat. Seperti dikatakan di atas, musibah paling berat dirasakan apabila kita sedang dalam kondisi bahagia. Nah, mungkin di sinilah Allah ingin melihat bagaimana sikap kita jika diberi ujian.

“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah ujian (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At Taghaabun : 15)

Dalam setiap ujian, tentunya Anda ingin lulus bukan? Apalagi jika lulusnya dengan nilai yang baik, siapa yang tidak ingin begitu? Maka dari itu, anggaplah semua ini adalah “ujian mendadak” yang memang sudah disiapkan oleh Allah kepada kita. jika kita sebelumnya sudah belajar untuk menghadapi ujian mendadak itu, tentulah hati kita tidak akan kaget bila tiba-tiba nanti Allah menguji kita.

Baik, sekarang ujiannya sudah diberikan, dan saya sedang menjalaninya. Tapi masalahnya saya belum belajar sehingga sekarang saat ditimpa musibah saya kaget sehingga saya tidak bisa mengatasinya dengan baik, rasanya berat sekali, dan saya seakan-akan tidak bisa berbuat apa-apa.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekuarangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun’ (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya jualah kami kembali.) mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S Al Baqarah: 155-157)

Memang kita akui, sangat berat menjalani suatu ujian yang ditimpakan saat kita sedang bahagia. Itu butuh waktu, tidak bisa hilang begitu saja. Iman Anda perlu ditambah, sikap Anda perlu diperbaiki, Anda perlu dukungan banyak dari mana saja.  Wallahua’lam (pm)


Minggu, 01 Maret 2015

Bahagia Bersama Quran

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

ان الحمد لله نحمده ونستعينه ونستهديه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا..

ﻭ ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ ﻻ ﺷﺮﻳﻚ ﻟﻪ ؛ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﻭ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﻤﺪ ، ﻳﺤﻴﻰ ﻭ ﻳﻤﻴﺖ ﻭ ﻫﻮ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﺊ ﻗﺪﻳﺮ ﻭ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻤﺮﺟﻊ ﻭ ﺍﻟﻤﺼﻴﺮ ..

ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ، ﺑﻠﻎ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻭ ﺃﺩﻯ ﺍﻷﻣﺎﻧﺔ ، ﻭ ﻧﺼﺢ ﺍﻷﻣﺔ ﻭ ﻛﺸﻒ ﺍﻟﻐﻤﺔ ، ﻭ ﺟﺎﻫﺪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺭﺑﻪ ﺣﺘﻰ ﺃﺗﺎﻩ ﺍﻟﻴﻘﻴﻦ ..

أما بعد...
[20:10 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: Ikhwaty fillah... Rohimany wa RohimakumuLlah....

Bahagia...

Lagi-lagi kata ini menjadi tema yang sangat menarik untuk kita bahas dan sama-sama kita pelajari, apa dan bagaimana cara mendapatkannya.



Bahagia...

Tak kenal usia dan rupa, tak juga memandang strata dan kasta, semua orang pasti ingin dan mau hidupnya penuh dengan kebahagiaan. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk mendapatkannya?

Di antara manusia itu (khususnya seorang muslim), sibuk mencari kebahagiaan semu yang tak bertepi dan berujung, seolah pandangan fatamorgana, terlihat basah dan menyenangkan, namun ketika sudah dekat, ia hanyalah kekeringan dan juga bayangan tanpa kesenangan.


[20:18 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: Ikhwaty fillah... Rohimany wa RohimakumuLlah....

Allah mengibaratkan mereka dengan penghuni kubur, dimana kita tahu bahwa yang dinamakan kubur adalah sesuatu yang sempit dan gelap, pengap serta tersekat, begitulah keadaan orang-orang yang tidak mau mendengarkan ayat-ayat Allah.

Orang yang hatinya telah mati pada hakikatnya berada dalam kesempitan serta kegelapan, maka ia tidak akan lagi mampu membedakan antara kebenaran dan kebatilan, kebahagiaan atau kesengsaraan.

Hatinya tidak lagi peka terhadap perintah serta seruan Allah dan Rasul-Nya, setiap kebaikan yang dihadapkan kepadanya tidak akan pernah membekas sedikit pun di dalamnya, karena,

...وَمَا أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِي الْقُبُور

"...kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar".


[20:18 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: Ikhwaty fillah... 'aazaniyAllahu wa iyyakum...  

Sesungguhnya kebahagiaan hakiki itu adalah kebahagiaan hati, kelapangan serta keluasan hati di dalam menerima segala takdir dan ketentuan Rabbul Izzati.

Kebahagiaan hakiki itu adalah ketika kita mampu menghidupkan hati kita yang sudah mulai terlihat lesu dan hampir mati, berpenyakit dan sudah tak sehat lagi. Inilah kebahagiaan hakiki...

Allah azza wa jalla berfirman di dalam Al Quran surah Fathir ayat 22,

وَمَا يَسْتَوِي الْأَحْيَاءُ وَلَا الْأَمْوَاتُ إِنَّ اللَّهَ يُسْمِعُ مَن يَشَاءُ وَمَا أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِي الْقُبُورِ

"dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar".


[20:18 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: Ibnu Katsir di dalam tafsirnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan "orang-orang yang hidup" adalah orang2 yang beriman, sedangkan "orang-orang yang mati" adalah orang2 kafir.

Ibnul Qayyim Al Jauziyah berkata, "Allah mengibaratkan mereka yang tidak memenuhi seruan Allah & Rasul-Nya sebagai penghuni kubur. Ini merupakan pengibaratan yang sangat indah, karena badan mereka adalah kuburan bagi hati mereka. Hati mereka mati dan terkubur di dalam badan mereka". (Ighotsatul Lahfan)

Allahu Akbar... betapa seharusnya orang-orang yang masih menyisakan sedikit iman di dalam dadanya menangis ketika membaca ayat ini. Dengan sangat indah, Allah membuat permisalan bahwa sebab kematian bagi hati seseorang adalah enggannya orang tersebut mendengarkan seruan dari ayat-ayat Allah.


[20:22 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: Begitu pun juga keadaan rumah yang di dalamnya tidak pernah sama sekali terdengar lantunan ayat-ayat Allah dibacakan, Rasulullah ص bersabda : 

ﻭﺍﻟﺒﻴﺖ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺗﺤﻀﺮﻩ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ، ﻭﺗﺨﺮﺝ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ، ﻭﻳﻀﻴﻖ ﺑﺄﻫﻠﻪ ﻭﻳﻘﻞ ﺧﻴﺮﻩ.

"Rumah yang tidak dibacakan Al Quran di dalamnya akan dihuni oleh syaitan, ditinggalkan malaikat, penghuninya akan merasa sempit dan sedikit bahkan akan hilang kebaikannya".



Ikhwaty fillah... 'aazaniyAllahu wa iyyakum...  

Perhatikanlah, rumah tersebut akan dihuni oleh setan, di dalamnya akan banyak perselisihan, cekcok, pertengkaran, intimidasi serta berbagai macam KDRT yang sudah sangat mengkhawatirkan perkembangannya.

Rumah yang di dalamnya setan lebih dominan, maka berkah di dalam rumah tersebut akan tercabut, tidak ada ketenangan, kedamaian, serta kebahagiaan di dalamnya.

Para malaikat pun akan pergi meninggalkan rumah tersebut, sehingga penghuninya akan merasakan kesempitan demi kesempitan serta akan hilanglah segala kebaikan di dalamnya... na'udzubillah...

Inilah fenomena yang banyak terjadi di lingkungan keluarga pada hari ini, betapa angka perceraian semakin melambung tinggi, angka kekerasan dalam rumah tangga semakin meningkat, eksploitasi terhadap anak juga tidak pernah menurun, apa sebabnya? KARENA TIDAK PERNAH DIBACAKAN AL QURAN DI DALAMNYA!


[20:24 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: Bacalah Al Quran...!!!

RasuluLlah ﷺ bersabda,

ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺗﺤﻀﺮﻩ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜة ﻭﺗﺨﺮﺝ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻭﻳﺘﺴﻊ ﺑﺄﻫﻠﻪ ﻭﻳﻜﺜﺮ ﺧﻴﺮﻩ ،

"Rumah yang dibacakan Al Quran di dalamnya akan didatangi oleh para malaikat, ditinggalkan oleh syaithan, penghuninya akan merasa luas dan banyak kebaikan dan keberkahan di dalamnya".

Allahu Akbar...

Pernahkan engkau melihat suasana bahagia seperti ini di dalam rumah kita?

Irilah kepada keluarga yang mampu menjadikan rumahnya sebagai miniatur dari Jannah, di dalamnya hanya ada kedamaian, para penghuninya saling nasehat menasehati di dalam kebaikan, sangat jauh dari cekcok serta kata-kata yang tak menyesakkan. Di dalamnya turut hadir para malaikat yang senantiasa mendoakan pada kebaikan, serta menaungi para penghuninya dengan berbagai ketenangan.

Rumah yang di dalamnya senantiasa dibacakan Al Quran, akan pergi segala keburukan darinya, kesempitan akan digantikan dengan kelapangan, kesedihan tidak akan betah lama di dalamnya karena tercurahnya kebahagiaan, dan kebahagiaan terbesar yang dimilikinya adalah manakala keberkahan Allah turun dan dilimpahkan di dalam rumah tersebut...

Aduhai... tidakkah pemilik telinga mendengarkan berita gembira ini?

Tidakkah pemilik mata mampu melihat kebahagiaan ini?

Belumkah pemilik hati merasa iri dengan segala kehidupan ini?


[20:30 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: Beberapa Keutamaan Al Quran

1⃣ Al Quran sebagai penyembuh dan rahmat

ﻭَﻧُﻨَﺰِّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ

"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi PENYEMBUH dan RAHMAT bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al-Isra' : 82) ‏

2⃣ Al Quran sebagai indikator keimanan

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ

"Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun." (QS. Az-Zumar : 23)


[20:39 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: 3⃣ Al Quran adalah petunjuk serta kabar gembira bagi seorang mukmin

إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا

"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu´min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar," (QS. Al-Isra' : 9)

4⃣ Al Quran adalah sumber pengetahuan

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. Yusuf : 111)


[20:39 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: ♻Bacalah Al Quran...♻

1⃣ Bacalah Al Quran sampai kita dapati kelezatannya

ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺍﻟْﺄُﺗْﺮُﺟَّﺔِ ﺭِﻳﺤُﻬَﺎ ﻃَﻴِّﺐٌ ﻭَﻃَﻌْﻤُﻬَﺎ ﻃَﻴِّﺐٌ ﻭَﻣَﺜَﻞُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻟَﺎ ﻳَﻘْﺮَﺃُ
ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﺍﻟﺘَّﻤْﺮَﺓِ ﻟَﺎ ﺭِﻳﺢَ ﻟَﻬَﺎ ﻭَﻃَﻌْﻤُﻬَﺎ ﺣُﻠْﻮ { ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ }

RasuluLlah ﷺ bersabda : "Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al Quran adalah seperti buah Utrujah, yang beraroma wangi dan rasanya manis. Sedangkan seorang mukmin yang tidak membaca Al Quran adalah seperti buah tamr, tidak berbau namun rasanya manis." (HR. Muslim)

2⃣ Bacalah Al Quran, karena ia akan memberi.syafa'at kepadamu

ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮ ﺃُﻣَﺎﻣَﺔَ ﺍﻟْﺒَﺎﻫِﻠِﻲُّ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻗْﺮَﺀُﻭﺍ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻳَﺄْﺗِﻲ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺷَﻔِﻴﻌًﺎ ﻟِﺄَﺻْﺤَﺎﺑِﻪِ { ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ }

Abu Umamah Al Baahiliy berkata, aku mendengar RasuluLlah ﷺ bersabda, "Bacalah Al Quran, karena sesungguhnya ia (Al Quran) akan datang pada hari kiamat sebagai syafa'at (pemberi pertolongan) bagi pembacanya." (HR. Muslim)

3⃣ Bacalah Al Quran, agar tidak tersesat di dunia dan akhirat

ﻗﺎﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ : ﺗﻜﻔﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻤﻦ ﻗﺮﺃ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﻋﻤﻞ ﺑﻪ ﺃﻻ ﻳﻀﻞ ﻓﻲ
ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﻻ ﻳﺸﻘﻲ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﺛﻢ ﺗﻠﻰ ﻗﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ :

ﻓَﻤَﻦِ ﺍﺗَّﺒَﻊَ ﻫُﺪَﺍﻱَ ﻓَﻼ ﻳَﻀِﻞُّ ﻭَﻻ ﻳَﺸْﻘَﻰ * ﻭَﻣَﻦْ ﺃَﻋْﺮَﺽَ ﻋَﻦْ ﺫِﻛْﺮِﻱ ﻓَﺈِﻥَّ ﻟَﻪُ ﻣَﻌِﻴﺸَﺔً ﺿَﻨْﻜﺎً ﻭَﻧَﺤْﺸُﺮُﻩُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺃَﻋْﻤَﻰ

Berkata Ibnu Abbas radhiAllahu'anhu : "Allah ﷻ akan menjamin kepada siapa yang membaca Al Quran dan mengamalkan isinya, maka Allah ﷻ tidak akan menyesatkannya di dunia serta kelak di akhirat Allah tidak akan mencelakainya", kemudian Ibnu Abbas membaca ayat berikut,

"...lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." (QS. TaHa : 123-124)


[20:40 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: Lalu Bacalah Al Quran... Tidak kan Pernah Kau Merugi!

طه، مَا أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ

"Thaahaa. Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah"; (QS. Thaha : 1-2)

Berkata Qatadah ketika menafsirkan ayat ini : "Tidak, demi Allah. Allah tidak menjadikannya (Al Quran) sebagai derita, sebaliknya Dia menjadikannya RAHMAT dan CAHAYA serta penunjuk jalan ke syurga". (Tafsir Ibnu Katsir)

Rasulullah ص bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat suatu kaum dengan kitab ini (Al Quran) dan akan menjatuhkannya dengan kitab ini pula.” (HR. Muslim)

Orang yang menyibukan dirinya dengan Al Quran, membacanya, mempelajari, menelaah serta menghafalnya, akan senantiasa berada di dalam kebaikan, bahkan Rasulullah memuji mereka dengan julukan "khoirun naas", SEBAIK-BAIK MANUSIA.

Pengorbanan orang-orang yang membaca dan mempelajari Al Quran tidak akan pernah merugi, setiap hurufnya diganjari dengan 10 kebaikan, setiap waktunya akan mendapat balasan, segala kesulitan dan kesusahan akan diberikan penyembuhan, hidupnya akan dipenuhi dengan cahaya dan kelapangan, rumahnya akan diliputi berbagai kebahagiaan, berbagai keburukan dan kejelekan pun akan dijauhkan...


[20:42 01/03/2015] ‪+62 899-4080-123‬: ⚠Sungguh, perniagaan dengan Al Quran adalah perniagaan yang tak akan pernah merugi!!!

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi", (QS. Fatir : 29)

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب...

اللهم صلى على نبينا محمد و على آله و اصحابه و سلم...

اخير الدعو انا...

ان الحمد لله رب العلمين...

Team Asaatidz AHQ

Minggu, 22 Februari 2015

Memupuk Semangat Ibadah

Secara bahasa ibadah diambil dari kata
ta’bid yang artinya tunduk. Adapun, Imam
Ibnu Taimiyah mendefinisikan ibadah
sebagai berikut,” nama yang mencakup
setiap hal yang dicintai Allah dan diridhoi-
Nya, baik ucapan maupun perbuatan. Baik
lahir maupun batin.

Ibadah mrupakan jembatan penghubung
antara Rabb dan hambanya. Jembatan
untuk mendapatkan kasih saying dan
magfiroh dari Allah swt. Semakin kokoh
jembatan tersebut, maka semakin
melimpahlah ramhat, ampunan dan kasih
sayang Allah kepadanya. Karenanya, sudah seharusnya semangat ibadah kita dipupuk dan dipelihara. Tak lain supaya ibadah yang kita lakukan menjadi sebuah
kenikmatan tertinggi yang tiada tara.

Orang yang merasakan nikmatnya iman,
bisa merasakan kenikmatan dalam
bermunajat dan ketaatan kepada Allah
SWT. Karenanya wajar jika Rasulullah
selalu menunggu-nunggu waktu beribadah seperti seorang kehausan yang menanti datangnya air. Ketika masuk waktu salat, beliau bersabda kepada Bilal, ”Hai Bilal, hiburlah kami dengan shalat.” Dan tidak heran pula ketika beliau bersabda, ”danjadikan shalat sebagai penyejuk hati.”

Banyak cara untuk memupuk semangat
ibadah, antara lain sebagai berikut.

Tetap dalam keikhlasan

Ikhlas berarti hanya mengharap ridho allahsemata. Ia tak akan pernah beribadah hanya sekedar tujuan duniawi. Hatinya hanya tertuju pada Allah dan tidak terkontaminasi oleh riya, kesombongan, nifak dan iri dengki.
Bahkan ketika ibadah itu mengandung
resiko yang besar sekali pun, ia akan tetap melaksanakannya dan ia akan semakin bersemangat dalam beribadah.

Mujahadah dalam beramal

Mujahadah artinya kesungguhan dan
keseriusan. Seseorang yang bermujahadah dalam beribadah akan selalu berusaha
menyingkirkan segala aral melintang yang mengganggu kesungguhannya tersebut.
Tak jarang, amal ibadah seseorang akan
bernilai sia-sia ketika berleha-leha, lalai
serta tidak memiliki motivasi yang jelas
saat beramal. Kesungguhan dalam
beribadah akan mempersempit ruang gerak setan sehingga tidak aka nada kesempatan menggelincirkan manusia kepada kesesatan. Kepada orang yang
bermujahadah dalam beribadah, Allah SWT, akan memberikan petunjuk ke jalan yang
diridhoiNya. Firman-Nya, ”Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhoan) kami, benar-benar akan Kami tunjukan kepada mereka jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Al-‘Ankabut:69).
Sifat mujahadah akan menambah semangat ibadah seperti yang Nampak jelas pada diri rasulullah saw, yang selalu salat malam hingga kedua tumitnya bengkak. Ketika itu
Aisyah bertanya.”mengapa engkau lakukan hal itu (salat malam), bukankah Allah swt, sudah mengampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang? Rasulullah menjawab, ”Bukankah sepantasnya aku
menjadi orang yang selalu bersyukur?”

Selalu intropeksi diri

Seorang muslim yang selalu mengoreksi
dirinya, melihat setiapamal yang sudah ia
kerjakan di masa yang lalu akan selalu
mempertimbangkan kehidupannya di masa yang akan datang. Jangan sapai dirinya melakukan kesalahan yang sama, jangan sampai ia terjatuh pada lubang yang sama.
Pada akhirnya, kesalahan yang pernah ia
lakukan tak pernah ia ulang, amal kebaikan yang sekiranya kurang akan ditambah dengan amal-amal unggulan.
Allah berfirman, ”Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah swt,
dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr : 18 )

Selalu berdoa

Dalam beribadah kita selalu membutuhkan motivasi yang kuat. Untuk membangun motivasi kita tidak selayaknya hanya mengandalkan diri kita saja. Rasul telah mencontohkan satu doa yang biasa beliau baca sehabis shalat yang berisi permohonan agar kita senantiasa meminta
bantuan kepada allah untuk memiliki
kekuatan dalam beribadah.
“Ya Allah bantulah aku untuk senantiasa
berdzikir kepada-Mu, senantiasa bersyukur
kepada-Mu, dan senantiasa beribadah
dengan baik kepada-Mu.”

Doa adalah senjata orang beriman. Karena itu sudah semestinya kita sering memohon kepada-Nya untuk mendapatkan bimbingan
dan petunjuk-Nya. Kekuatan doa sangat
luar biasa. Bahkan doa bisa mengubah
takdir sebagaimana dalam keterangan
berikut, ”Tiada sesuatu yang bisa menolak takdir selain doa, dan tidak ada yang bisa menambah umur kecuali amal kebajikan.
Sesungguhnya seseorang diharamkan rejeki baginya disebabkan dosa yang
diperbuatnya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim)

Memperbanyak dzikir dan tobat

Apabila iman sudah menyentuh relung hati yang paling dalam. Niscaya penghayatan terhadap rasa ketuhanan akan mengisi relung hatinya yang terdalam. Pemujaan terhadap egoism akan disingkirkan dan meleburkan diri pada penghambaan dan ketaatan yang purna.

Dzikir adalah ingatan yang terus menerus
ada kepada Allah dalam hati serta
menyebut nama-Nya dengan lisan. Bukan
berarti kita setiap waktu harus melafakan
dzikir dan hati terfokus pada asma allah.
Tapi bagaimana amal dan tingkah laku kita mencerminkan seorang hamba yang selalu merasa diawasi oleh Allah. Di samping dzikir dalam hati dan lisan, ia juga dzikir dengan anggota badan.

Merasa takut ketika akan berbuat hal yang nista. Karena kita
tahu, bahwa Allah Maha Melihat apa yang
diperbuat hambanya. Berada dalam lingkungan yang soleh
Faktanya, manusia adalah makhluk yang
sangat mudah terpengaruhi oleh keadaan
sekitarnya. Lingkungan memegang peranan penting dalam pembentukan karakter manusia. Kalau kita ingin mendapat hidayah Allah, maka carilah lingkungan yang kondusif.

Memang, bergaul dengan orang-orang yang soleh, bukan berarti akan membuat kita terbebas dari berbuat dosa. Namun, jika kita bergaul dengan lingkungan yang tidak soleh, maka rintangan yang dihadapi akan jauh lebih besar.

Jujur

❄Orang-orang Yang Jujur❄

Jujur merupakan kesesuaian antara ucapan dengan kenyataan atau antara keadaan yang terlihat dengan keadaan yang tersembunyi.

Jika seseorang mengucapkan perkataan sesuai dengan apa yang terdapat di dalam hatinya dan dibuktikan dengan perbuatannya, dia dikatakan orang jujur.

Orang yang bersikap sesuai dengan keyakinan yang terdapat di dalam hatinya juga disebut orang jujur. Inilah pengertian jujur secara umum.

Jujur merupakan akhlak mulia dan terpuji, namun betapa sulit kita mendapatkan orang yang jujur pada zaman ini. Di zaman kerusakan, kejujuran menjadi barang yang amat langka. Orang yang jujur pun dikesankan sebagai orang yang lugu, polos, culun, atau bahkan bodoh. Tidak jarang orang jujur menjadi obyek ledekan dan tertawaan.


[20:30 08/02/2015] ‪+62 823-0442-4463‬: Beratnya beragam masalah dalam kehidupan yang harus dihadapi turut mendorong orang untuk memilih dusta daripada jujur, na’udzubillahi min dzalik. Wajar, jika akhirnya kerusakan, kecurangan, dan segala bentuk kejahatan merajalela. Kebaikan mana lagi yang tersisa jika kejujuran telah sirna.

Wahai saudaraku yang beriman dan ridha kepada Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Salam sebagai nabi dan rasul, simaklah
wasiat dari makhluk Allah yang terbaik Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa Salam berikut ini. Beliau bersabda ;

"Hendaklah kalian jujur karena kejujuran akan membawa pada kebajikan, sedangkan kebajikan akan membawa pada surga. Seseorang terus jujur dan berusaha selalu jujur sehingga dia dicatat di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur.

Dan hindarilah dusta karena dusta akan membawa pada kejahatan, sedangkan kejahatan akan membawa pada neraka. Seseorang terus berdusta dan berusaha selalu berdusta sehingga di dicatat di sisi Allah sebagai pendusta". (Shahih Al-Jami’)


[20:31 08/02/2015] ‪+62 823-0442-4463‬: ��Mengapa Harus Jujur❓

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan orang-orang beriman untuk bersama orang-orang yang benar dan jujur, dan mengkhususkan orang-orang yang diberi kenikmatan, yaitu ; para nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shalih.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

”Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (At-Taubah : 119).

Kejujuran juga membuat hati menjadi tenang, sedangkan dusta membuat hati selalu bimbang dan ketakutan.

Seperti hadits Nabi Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam,

“Kejujuran itu membawa ketenangan, sedangkan dusta mendatangkan kebimbangan.”
(HR. at-Tirmîdzî, hasan shahih)

Dasar iman ialah kejujuran dan dasar nifaq ialah kedustaan. Oleh karena itu, dusta dan iman tidak akan berkumpul kecuali salah satunya memerangi yang lain. Maka, tidak layak seorang mukmin berdusta.

Di dalam al-Muwaththa’ disebutkan pula dari Shafwan bin Salim bahwa Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam ditanya, “Apakah seorang mukmin itu terkadang pengecut?” Beliau menjawab, “Ya.”
Beliau ditanya, “Apakah seorang mukmin itu terkadang kikir?” Beliau menjawab, “Ya.”
Beliau ditanya, “Apakah seorang mukmin itu berdusta?” Beliau menjawab, “Tidak.” (HR. Malik)


[20:31 08/02/2015] ‪+62 823-0442-4463‬: ��Macam-macam Kejujuran��

1⃣ Jujur dan Benar Dalam Berkata��

Kejujuran harus ada dalam setiap kata yang keluar dari mulut orang beriman, walaupun dalam perkataan yang dimaksudkan untuk bergurau.

Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

”Aku menjamin rumah di taman-taman surga bagi siapa saja yang meninggalkan debat walaupun dia benar, dan rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta walaupun dia bergurau, dan rumah di surga teratas bagi siapa saja yang baik akhlaknya.” (Shahih Al-Jami’)

Begitu juga seorang muslim harus jujur dalam jual-belinya, yaitu dengan tidak mengatakan kecuali yang benar sehingga dia tidak berdusta, tidak curang dan tidak menipu.

Oleh karena itu, kita dapati Islam menyebar di Afrika karena kejujuran kaum muslimin dalam jual-beli mereka. Sampai-sampai penduduk Afrika merasa kagum dengan kejujuran dan toleransi kaum muslimin sehingga mendorong mereka untuk berbondong-bondong memeluk agama Allah.

Betapa umat ini sangat membutuhkan akhlak dan mu’amalat tersebut yang diajarkan Islam untuk kebahagiaan seluruh umat manusia.


[20:31 08/02/2015] ‪+62 823-0442-4463‬: 2⃣ Benar Dalam Niat dan Kemauan��

Hal itu kembali kepada pada keikhlasan.

Apabila amalnya dicampuri oleh sedikit pamrih diri, hilanglah kebenaran niatnya. Pelakunya pun bisa menjadi seorang pendusta sebagaimana dikisahkan dalam hadits tentang tiga orang, yaitu orang yang sering membaca Al-Qur’an, orang yang sering bersedekah, dan mujahid.

Ketika orang yang sering membaca Al-Qur’an berkata, ”Saya dulu sering membaca Al-Qur’an...”,

Allah mengatakannya dusta dalam kehendak dan niatnya. Bukan membaca Al-Qur’an itu sendiri yang Allah dustakan. Begitu juga dengan dua sahabatnya.

Niat dan tujuan mereka adalah dunia. Tidak ada dalam amal atau niat mereka  sedikitpun untuk Allah Jalla Wa ‘Ala.


[20:33 08/02/2015] ‪+62 823-0442-4463‬: 3⃣ Benar Dalam Tekad dan Pelaksanaannya��

Benar dalam tekad misalnya, ”Jika Allah memberiku harta, aku akan menyedekahkan semuanya.”

Tekad ini diucapkan kadang dengan kesungguhan dan kadang pula dengan keraguan.

Adapun benar dalam pelaksanaan tekad misalnya dengan melaksanakan tekad itu dan jiwanya rela, karena tidak ada kesulitan di dalamnya kecuali jika hakikat-hakikat terwujud, tekad jelas dan syahwat menang.

Oleh karena itu Allah ta’ala berfirman,

”Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah,’Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah’.....hingga firman-Nya, ”Dan juga karena dusta mereka.” (At-Taubah : 75-77)


[20:34 08/02/2015] ‪+62 823-0442-4463‬: 4⃣ Jujur dan Benar Dalam Berbuat ��

Yaitu dengan kesamaan antara batin dan lahirnya sehingga amalan lahirnya, seperti khusyuk dan semisalnya, tidak menunjukkan kebalikan dari batinnya.

Seorang sahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam berkata, ”Aku berlindung kepada Allah dari khusyuknya nifaq.”

Orang-orang bertanya,”Apa itu khusyuknya nifaq?”

“Engkau melihat tubuh yang khusyuk, tapi hatinya tidak khusyuk,” jawabnya.

Mutharrif mengatakan,”Apabila batin dan lahir seorang hamba adalah sama, maka Allah ‘azza wa jalla berkata, ’Inilah hamba-Ku yang sebenarnya’.”


[20:44 08/02/2015] ‪+62 823-0442-4463‬: 5⃣ Jujur dan Benar Dalam Akhlak Agama��

Kejujuran jenis ini merupakan derajat kejujuran tertinggi, seperti jujur dalam khauf (takut kepada Allah), raja’ (mengharap pahala dan ridha Allah), zuhud, ridha, cinta dan tawakal.

Perkara-perkara ini mempunyai prinsip-prinsip yang tercermin dalam namanya kemudian juga mempunyai tujuan-tujuan dan hakikat-hakikat.

Marilah kita membuat permisalan khauf.

Kita katakan, tidak ada seorang hamba yang beriman kepada Allah kecuali dia takut kepada Allah dengan ketakutan yang sesuai dengan kata takut itu. Akan tetapi, dia belum mencapai derajat hakikat.

Tidakkah engkau melihatnya ketika takut kepada sulthan (penguasa), bagaimana dia pucat dan gemetar karena takut melakukan pelanggaran.

Kemudian dia takut kepada neraka, tapi tidak nampak padanya sedikit pun refleksi takut itu ketika melakukan maksiat.

Oleh karena itu, Amir bin Abdul Qais berkata,

”Saya heran terhadap surga. Orang yang menginginkannya tidur. Saya juga heran terhadap neraka. Orang yang hendak melarikan diri darinya tidur. (Mukhtashar Minhaj Al-Qashidin).


[20:47 08/02/2015] ‪+62 823-0442-4463‬: Ikhwati fillah...

Kejujuran adalah pangkal segala kebaikan.

Kejujuran mampu menjadi benteng dari segala tindak kejahatan, bahkan menjadi inti dari segala kebaikan.

Sebagaimana hadits Nabi,

“innash-shidqayahdiilal-birri"

”Sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebajikan".

Huruf alif dan lam pada kata ‘al-birr’ bermakna umum, yakni kebaikan yang berhubungan dengan makhluk maupun dengan Allah Subhânahu wa Ta’âlâ.

Maka, tiada Nabi diutus melainkan dibekali dengan sifat shidiq.

Kemudian, jika Allah telah meridhai Islam sebagai agama bagi kita, dan ia adalah agama yang menganjurkan akhlak mulia. Sementara shidiq (jujur), adalah sifat baik yang paling agung yang harus disandang seorang muslim, maka mengapa kita tidak bersikap shidiq kepada Allah?

Semoga materi ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk senantiasa bersikap jujur dalam segala aspek kehidupan

اللهم صلى على نبينا محمد و على آله و اصحابه و سلم...

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

اخير الدعوانا، ان الحمد لله رب العلمين

Team Asaatidz AHQ��