Kamis, 16 Mei 2013

Lima "S" yang Membunuh Remaja Islam

Lima “S” Yang Membunuh Remaja Islam
1). Song (lagu)
Rasanya tidak ada dari remaja yang tidak dekat
dengan hal ini. Setiap remaja dipastikan
menyukai satu jenis musik tertentu. Yang
tengah ngetop saat ini adalah grup musik Noah,
Smash atau 1 Direction. Musik atau lagu bisa
jadi dijadikan sebagai ungkapan gejolak
perasaan dan jiwa remaja—remaja merasa
terwakili olehnya. Padahal sesuatu yang ada
dibalik lagu-lagu yang ada dan atau tengah
beredar banyak menabrak tembok-tembok
aqidah. Misalnya saja lagu Imagine-John
Lennon, yang mengajarkan untuk hidup tanpa
Tuhan, gila apa? Dan semua lagu cinta yang
ada sekarang selalu menunjukkan
“penghambaan” yang mendalam terhadap lawan
jenis.
2). Sport (olahraga)
Tidak pelak lagi kalau olahraga telah menjadi
suatu budaya global yang merasuk ke semua
pelosok. Olah raga sudah dibuat jadi semacam
ritual dan modernitas bagi anak-anak muda, dan
para atlet adalah nabi-nabinya. Sekarang,
seorang atlet sepakbola sudah tidak ada
ubahnya dengan artis yang juga banyak digilai
oleh para remaja. Nama-nama atlet seperti
Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, atau petenis
Novak Djokovic, dan pembalap Jorge Lorenzo
bahkan diidolai oleh para remaja putri. Tingkat
“pemujaan”nya, bahkan sudah ke tahap yang
sangat pribadi. Sedangkan orang yang dikagumi
itu nyata-nyata jelas Yahudi atau Kristen. Gaya
hidup mereka pun sangat tidak pantas ditiru,
misalnya Ronaldo dan Messi yang memiliki
memilih gaya hidup kumpul kebo dengan
pacarnya. Na'udzubillahi min dzalik.
3). Smoke (Rokok)
Ini mungkin banyak yang melanda remaja kaum
Adam. Tahu kan, ada semacam aturan tertulis
dalam pergaulan anak muda bahwa merokok
bakalan bisa menaikan “derajat” dan “status
sosial” seorang remaja di antara teman-
temannya. Aturan yang kebablasan. Nah, yang
bersangkutan tampaknya ngerasa cool saja
ketika bisa melakukannya. Padahal jika kita lihat
dari segi manfaat dan ruginya, merokok bagi
siapapun lebih banyak ruginya. Selain
mencemari dan meracuni lingkungan, orang lain,
dan diri sendiri, ditambah hampir pasti remaja
masih bergantung kepada orang tua dalam hal
ini buat beli rokok. Alangkah mubazirnya setiap
receh yang dicari dengan susah payah oleh
orang tuanya, kemudian dibelanjakan atau
dipergunakan untuk membeli sesuatu yang
benar-benar tidak ada manfaatnya sama sekali.
4). Style (Busana)
Remaja hampir selalu saja pasti ingin kelihatan
gaya. Istilah kerennya banci tampil. Artinya,
sudah bukan rahasia lagi kalau remaja benar-
benar tergila-gila oleh barang-barang yang
bermerek dan harganya mahal. Dunia fesyen
mengajarkan remaja untuk jadi konsumtif dalam
menggunakan uang. Remaja akan merasa cekak
atau bokek manakala pergi ke pusat pertokoan
dengan hanya bermodal Rp. 50.000 aja, tapi
ironisnya jumlah uang itu bagi mereka dirasakan
terlampau besar jika harus diinfaqkan untuk
kegiatan Islam.
Kita tentu tahu bahwa pangsa pasar
Internasional untuk remaja di Indonesia
termasuk besar sekali—bahkan cukup besar
untuk ukuran negara-negara Asia lainnya. Saat
ini di Indonesia tercatat ada sekitar 40 juta
remaja. Jika hanya setengahnya saja menjadi
korban mode, berapa keuntungan yang bisa
dikeruk oleh para produsen pakaian?
Masalahnya dalam hal ini tidak cukup sampai di
situ. Saat ini kita melihat dimana-mana bahwa
perkembangan mode benar-benar sudah
menabrak nilai- nilai Islam. Dari gaya rambut
saja sekarang beneran macem-mcem. Mulai
dari gaya rambut Firman yang terkenal yang
muntir-muntir kayak ekor ayam. Sampai model
kriting panjang a la atau Giring-Nidji. Terus,
coba lihat remaja-remaja perempuan yang
berpakaian sangat ketat, bahkan bisa juga
memakai celana pendek, baju yang you can see
(tidak ada lengannya), hingga—maaf— pakaian
dalamnya bisa kelihatan. Astagfirullah!
5). Seks
Seks adalah menu paling akhir yang disajikan
oleh mereka yang berminat menghancurkan
remaja Islam. Kita tentu tahu sekali bahwa salah
satu misi bangsa Yahudi dalam Protocols of
Zion adalah membuat pemuda dan remaja Islam
dekat dengan pornografi. “Ketika seorang
remaja Islam mati kelak,” begitu tulisnya kira-
kira, “kita bakalan membuat mereka tengah
mengantongi buku porno, bukannya Alquran.”
Sudah dapat dipastikan bahwa generasi muda
bangsa ini tengah berada di ambang
kehancuran moral yang sangat dahsyat.
credits : http://fahmi-
onfire.blogspot.com/2013/01/lima-s-yang-
membunuh-remaja-islam.html
(dengan perubahan seperlunya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar