A. Latar Belakang

Tujuan membangun  budaya positif di sekolah adalah menumbuhkan karakter anak. Kita semua percaya bahwa tujuan 

penting sekolah adalah pembentukan karakter. Itulah mengapa banyak program sekolah yang bertujuan untuk 

menumbuhkan karakter murid. Misalnya program kantin kejujuran dengan tujuan menumbuhkan karakter jujur pada 

murid atau program literasi  dengan tujuan untuk menumbuhkan karakter kritis pada murid.


Kita seringkali memandang bahwa hukuman adalah bentuk yang sama dengan proses pendisiplinan dan memberikan 

hukuman sebagai salah satu langkah dalam proses disiplin murid. Padahal, disiplin dan hukuman memiliki arti 

yang berbeda dan memberikan efek yang sangat berbeda dalam pembentukan diri peserta didik. Pada umumnya 

orang sering melihat 'disiplin' sebagai hal yang sama dengan 'hukuman', namun disiplin dan hukuman adalah 

dua hal yang berbeda. Disiplin merujuk pada praktik mengajar atau melatih seseorang untuk mematuhi 

peraturan atau perilaku dalam jangka pendek dan jangka panjang. Sementara hukuman dimaksudkan untuk 

mengendalikan perilaku peserta didik, disiplin dimaksudkan untuk mengembangkan perilaku peserta didik tersebut 

serta mengajarkan peserta didik tentang kontrol dan kepercayaan diri dengan berfokus pada apa yang mampu mereka pelajari.


Dalam budaya positif yang Calon guru penggerak terapkan disekolah, selain karakter dan pembiasaan 

salam, senyum, sapa, sopan dan santun (5 S), Calon Guru penggerak juga menerapkan 

pembiasaan-pembiasaan yang erat kaitannya dengan budaya lokal Lampung seperti

 Sakai Sambayan ( Gotong Royong ), Nemui Nyimah ( Ramah Tamah) dan

 pengucapan salam dalam adat lampung ( Tabik Pun ).


B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan

1. Pentingnya penerapan Budaya Positif

2. Pemahaman tentang karakter peserta didik

3. Pentingnya kesepakatan dan kontrak didalam belajar dengan membuat kesepakatan kelas

4. Pentingnya penerapan budaya positif yang erat kaitannya dengan budaya lokal : 

Sakai Sambayan ( Gotong Royong ), Nemui Nyimah ( Ramah Tamah) dan pengucapan 

salam dalam adat lampung ( Tabik Pun )

5. Pentingnya pelestarian budaya Lampung di lingkungan sekolah di antaranya, menghias kelas 

dengan nuansa dan ornamen Lampung, menyanyikan lagu daerah Lampung di akhir pembelajaran.

C. Tujuan

Adapun tujuan dari materi ini

1. Pendidik bersama peserta didik membuat kesepakatan kelas yang menyenangkan dalam menimbulkan 

rasa aman dan nyaman didalam belajar

2. Supaya peserta didik dapat memberikan ide-ide tentang kelas idaman

3. Agar terbentukan budaya positif dan saling menghargai

4. Agar muncul motivasi dari dalam diri peserta didik

5. Agar peserta didik mengenal dan melestarikan budaya lokal khususnya budaya lampung


D. Manfaat


Manfaat dari kegiatan ini

1. Terciptanya Pendidik yang merdeka

2. Terciptanya peserta didik yang merdeka

3. Meningkatnya pengetahuan pendidik

4. Pendidik lebih mudah dalam menilai

5. Muncul rasa aman dan nyaman didalam belajar

6. Timbul ide-ide dan pemikiran yang beragam

7. Warga sekolah lebih dapat berpartisi aktif dalam pelestarian budaya lokal khususnya budaya lampung

E. Metodologi Kegiatan


Tindakan yang dilakukan dalam pencapaian merdeka belajar

1. Memastikan kesiapan belajar pendidik dan peserta didik

2. Memberikan pertanyaan pancingan kepada peserta didik dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan

3. Memberikan contoh-contoh tentang kesepakatan kelas

4. Melaksanakan lomba kebersihan dan menghias kelas dengan nuansa dan ornamen Lampung.

5. Melaksanakan lomba menyanyikan beragam lagu daerah Lampung.

6. Evaluasi

F. Hasil Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh kelas dari kelas 7A sampai dengan kelas 9D. Dalam pelaksanaannya melibatkan 

seluruh warga sekolah. Pengelolaan kelas dapat dibuatkan kesepakatan kelas yang melibatkan pendidik, 

wali kelas dan peserta didik, agar kenyamanan didalam belajar dapat tercipta, serta peserta didik 

dapat menghargai budaya lokal. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Lomba Kebersihan dan 

kreativitas menghias kelas dengan nuansa dan ornamen Lampung. Selain itu juga diadakan lomba 

menyanyikan beragam budaya Lampung dengan harapan agar nantinya setiap akhir pembelajaran 

sebelum pulang, seluruh peserta didik menyanyikan lagu Lampung.

G. Kesimpulan

Dari rangkaian kegiatan di atas diharapkan

1. Pendidik memberikan contoh tentang kesepakatan kelas yang nyaman.

2. Peserta didik menentukan dan memberikan ide tentang harapan dan kelas impiannya.

3. Pendidik menjadi moderator dalam penyampaian aspirasi.

4. Segenap pemangku kepentingan di sekolah  sepakat mengambil keputusan secara musyawarah.

5. Semangat dan tanggung jawab pendidik dan wali kelas terlihat dari pekerjaan yang dilakukan.

6. Pendidik dan peserta didik serta seluruh warga sekolah sepakat untuk berpartisipasi aktif dalam pelestarian 

budaya Lampung.


Berikut ini adalah testimoni dari peserta didik.